manusia terlahir sebagai mahkluk yang
mempunyai hasrat untuk ingin tahu.Pada akhir abad ke dua puluh manusia hidup
dalam pranata sosial yang serba cepat berubah. Manusia dengan akalnya telah
dapat menunjukkan kelebihan anugerah Tuhan itu dengan kemampuannya menciptakan
berbagai macam sarana yang dapat digunakan untuk menguasai, memanfaatkan, dan
mengembangkan lingkungan untuk kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Salah satu
usaha manusia untuk memajukan kesejahteraan dan meningkatkan status sosial
dalam hidupnya yaitu pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia
untuk meningkatkan peradaban, mengembangkan kepribadian terutama perubahan
sikap, tingkah laku dan prestasi. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS)
diperlukan satu kemampuan yang profesional baik dalam pengalaman, penalaran
maupun penguasaan ilmu melalui penelitian ilmiah. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi diharapkan juga dapat dikembangkan dan diaplikasikan
di dunia pendidikan
Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi
dan media, multi berarti beberapa dan media berarti sarana atau alat. Kata
multimedia sendiri sebenarnya sudah ada sebelum komputer seperti saat ini dan
lebih banyak di pakai di dunia hiburan seperti pementasan teater multimedia
yang sudah ada sejak lama yaitu satu bentuk pementasan teater yang didukung
oleh banyak alat bantu seperti pengeras suara, lampu panggung, gambar bergerak
pada latar dan sebagainya ( Asa Briggs dan Peter Burke,2006:50 ). Di dunia home
electronics juga di kenal televisi digital multimedia yang artinya televisi
tersebut dapat mendukung penggunaan banyak alat seperti menerima masukan dari
cd player, game player dan lain sebagainya. Masuk ke dunia komputer yang
booming dengan embel embel multimedia ketika produk sound card, produk tv card,
produk graphic card masuk sebagai perluasan fungsi komputer pada dekade 90-an.
Saat itu komputer menjadi semakin fleksibel penggunaannya tidak hanya untuk
melakukan kegiatan komputing seperti pada awal awal kehadiran komputer tetapi
memiliki fungsi tambahan untuk memainkan lagu, menerima sinyal televisi,
memainkan film dan sebagainya. Produk ini laku di pasaran dan saat ini semua
device tambahan tersebut menjadi standar untuk semua produk komputer khususnya
Personal Computer. Untuk produk produk server device tambahan tersebut hampir
tidak digunakan.
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk
menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat
bantu ([tool]) . Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari
dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.
Multimedia merupakan salah satu bentuk
teknologi komputer yang saat ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan.
Multimedia mencakup bebagai media dalam satu perangkat lunak (software).
Menurut beberapa pakar, diantaranya Furt, Haffors, Thomson dan Jayant (Munir,
2001: 13) mendefinisikan multimedia sebagai gangunagn antara berbagai media
seperti teks, numerk, grafik, gambar, animasi, video, fotografi, suat dan data
yang dikendalikan dengan program komputer (dalam satu software digital) serta
mempunyai kemampuan interaktif, menjadi salah satu alternatif yang baik sebagai
alat bantu dalam pembelajaran.
Elemen-elemen multimedia yang menggabungkan
beberapa komponen seperti warna, teks, animasi, gambar/grafik, suara dan video
sangat menunjang dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa yang memiliki kemampuan
kognitif yang berbeda. Konsep multimedia menurut Mayer (2001) meliputi tiga
level, yaitu, pertama level teknis yang berkaitan dengan alat-alat teknik:
alat-alat ini dapat dianggap sebagai kendaraan pengangkut tanda-tanda (signs);
kedua, level semiotik yang berkaitan dengan bentuk representasi (yaitu teks,
gambar atau grafik); bentuk representasi ini dapat dianggap sebagai jenis tanda
(type of signs); ketiga, level sensorik yaitu berkaitan dengan saluran sensorik
yang berfungsi untuk menerima tanda (signs). Bila dalam suatu aplikasi
multimedia, pemakai (user) diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol
elemen-elemen yang ada, maka multimedia tersebut dinamakan interactive
multimedia (multimedia interaktif).
Multimedia adalah penggunaan beberapa media
untuk membawa, menyajikan dan mempresentasikan informasi dalam rupa teks,
grafik, animasi, audio, video secara kreatif dan inovatif.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia
pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media
pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis,
multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan
sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media
yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video,
dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam
perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan
konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak
diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan
pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sens
rialistis.
Pembelajaran Berbasis Multimedia
Oleh: Anikmatus SholikhahDalam proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM), seorang guru diharapkan dapat memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Dengan metode tersebut diharapkan proses KBM dapat berjalan dengan baik, lancar, tidak membosankan, dan tentunya dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran berbasis multimedia merupakan solusi alternatif sebagai tools metode pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia dapat berupa suara, video, maupun animasi. Dapat diberikan contoh, misalnya kita akan mempelajari mengenai kalimat pertanyaan dalam bahasa Inggris, maka kita dapat mencuplik sebuah percakapan bahasa Inggris (dapat dibuat sendiri/mengambil dari film), kemudian siswa diminta memperhatikan dan mencatat kalimat-kalimat pertanyaan yang ada dalam cuplikan tersebut. Contoh lain, seorang guru dapat mempersiapkan animasi pembelajaran dengantools powerpoint atau flash, dari animasi tersebut siswa dapat beraktivitas secara mandiri.
Namun demikian, pembelajaran berbasis multimedia tidak serta-merta dapat diterapkan di semua sekolah maupun lingkungan pendidikan. Seorang guru harus memperhatikan keadaan siswa, sarana, dan prasarana yang dimiliki.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran multimedia :
1. Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada siswa/mahaisiswa.
2. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik bagi guru/dosen itu sendiri maupun siswa/mahasiswa.
3. Metode pembelajaran yang menyenangkan dapat menambah motivasi belajar anak lebih meningkat.
4. Mengejar ketertinggalan akan pengetahuan tentang Iptek di bidang pendidikan.
5. Mengikuti perkembangan Iptek.
Keterkaitan atau tren dalam para remaja akan multimedia di manfaatkan dunia pendidikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah .Berikut ini adalah tren yang berkembang:
*Secara umum, pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan masih sangat terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah dimanfaatkan secara meluas. Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet lebih banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan interaktif.
*Model pembelajaran campuran yang baru mulai muncul. Pembelajaran tatap muka dan aktivitas belajar online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi menunjang berbagai proses pembelajaran, kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadangkala dalam bentuk yang lebih terintegrasi.
*Pengenalan TIK di sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap sekolah pada diri siswa. Karena TKI dan belajar berbasis web menawarkan keaneka ragaman yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktivitas, dan latihan dalam pembelajaran dibanding kelas tradisional, minat dan motivasi siswapun meningkat secara nyata. Para guru dan siswa terangsang karena pengajaran menjadi lebih dinamis yang memperluas visi mereka seperti halnya akses ke bahan belajar dan perangkat lunak bidang pendidikan yang bermutu tinggi. Lebih dari itu, para guru kelihatannya termotivasi untuk mengajar dengan lebih kreatif.
*Pembelajaran online memungkinkan siswa mempunyai kendali lebih besar terhadap kegiatan dan isi pembelajaran. Lingkungan online mennempatkan siswa di tengah-tengah pengalaman belajar. Pada pembelajaran tradisional, pengulangan digunakan berkali-kali dengan memperkenalkan informasi yang sangat serupa dalam format berbeda atau dengan menanyakan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda.
*Pendidikan dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime. TIK membuka suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pendidikan jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan. TIK cukup fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban langsung atas permintaan yang semakin meningkat.
Referensi :
www.yppti.org/index.php?…multimedia…pendidikan
Damon A. Dean, Multimedia di Internet, PT. Elex Media
Komputindo, 1996.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno Sobry, Strategi Belajar
Mengajar, Bandung: Refika Aditama, 2007,
Rusman, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis
Komputer, Bahan ajar. Jurusan Kurtek, FIP UPI
file.upi.edu/…/Aplikasi_Multimedia_Dalam_Pendidikan_2.pdf